Hari Kesatuan Gerak PKK ke-53: Wujud Kepedulian Nyata di Lapas Sleman

Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke-53, Lembaga Kemasyarakatan Kalurahan yang dalam hal ini PKK Ledoksari RT 05 melalui Dasa Wisma Anggrek melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sleman/ Lapas Cebongan.. .

Robohnya Tanggul Kami

Hujan deras yang terjadi semalam ternyata membawa dampak. Salah satunya adalah tanggul selokan di perbatasan RT. Tanggul sungai tersebut jebol akibat tidak mampu menahan air

Pemeliharaan Listrik Penerangan Jalan

Dengan pemeliharaan listrik penerangan jalan yang baik dan teratur, diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi keselamatan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan jalan di RT 05 Ledoksari, serta meminimalisir terjadinya kecelakaan di malam hari. Itulah yang dilakukan tim kelistrikan RT 05 Ledoksari, yakni Pak Rusdiyono dan Pak Minaryanto.

Friday, 31 October 2025

Sosialisasi Batas Aset Petrokimia Gresik di RT 05 Ledoksari: Jaga Kejelasan, Rawat Keharmonisan

Ledoksari, 31 Oktober 2025 — Suasana di balai RT 05 Ledoksari malam ini terasa cukup hangat. Warga berkumpul bersama perwakilan dari Divisi Humas dan Aset Petrokimia Gresik yang datang untuk melakukan sosialisasi batas tanah atau aset perusahaan di wilayah Ledoksari. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin tahunan Petrokimia Gresik untuk menginventarisasi dan memastikan batas-batas asetnya tetap sesuai dengan data Badan Pertanahan Nasional (BPN). 

Pak RT membuka pertemuan dengan menjelaskan titik-titik batas yang menjadi perhatian. Dari pihak Petrokimia Gresik, hadir Pak Husni dan Pak Dimas dari tim Divisi Humas dan Aset. Keduanya menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kembali batas lahan dan memperjelas posisi aset, agar ke depan tidak terjadi tumpang tindih atau kesalahpahaman.

Sebelumnya, mereka juga menghadirkan tim surveyor profesional untuk melakukan pengukuran langsung di lapangan. “Setelah kami ukur, ada beberapa titik yang ternyata mentok dengan jalan umum. Nantinya akan kami beri patok batas, tapi tentu tidak akan mengganggu fasilitas umum,” ujar Mas Dimas. Dari hasil diskusi malam itu, warga diberi kesempatan untuk menyampaikan masukan dan pandangan, yang nantinya akan diteruskan ke pihak manajemen Petrokimia Gresik. Pak Dukuh yang turut hadir memberikan pandangan bijak.
“Apa yang sudah ada tentunya dulu juga sudah melalui izin. Masyarakat berharap kemanfaatan yang sudah berjalan tetap bisa diteruskan,” katanya. Pihak petro pun menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memaksimalkan pemanfaatan aset melalui penataan batas dan pemagaran, tanpa mengganggu fungsi sosial yang sudah ada. Bila ditemukan selisih luas lahan, mereka akan memasang patok model tanam—tanda batas yang diakui oleh BPN, namun tetap ramah lingkungan dan tidak menutup akses warga. “Intinya, ini bukan persoalan pengambilalihan atau pembatasan akses, tapi pengembalian batas agar lebih jelas,” tutup Dimas.
Sosialisasi berjalan lancar dan penuh keterbukaan. Baik pihak warga maupun Petrokimia Gresik sepakat untuk menjaga komunikasi agar proses ini tetap berjalan harmonis, jelas, dan saling menghormati.

Wednesday, 8 October 2025

Kilau Gemerlap di Jogja Lantai 2: Catatan dari Gunungkidul Night Carnival 2025

LEDOKSARI BERKILAU. Jalanan di wilayah RT 05 Ledoksari, yang membentang dari depan Dinas Sosial hingga Tugu Tobong Siyono, pada Rabu malam (8/10/2025) disulap menjadi panggung megah penuh warna. Ribuan pasang mata, termasuk warga RT 05, memadati sisi jalan untuk menyaksikan parade akbar tahunan: Gunungkidul Night Carnival (GNC) 2025.

Mengusung tema "Ngayomi, Ngayemi, Ngayani"—semangat melindungi, menenteramkan, dan melayani—GNC tahun ini menjadi ajang ekspresi seni dan budaya yang selalu dinantikan. Dengan total 23 kelompok peserta (22 kelompok karnaval dan 1 kelompok seni), malam di Gunungkidul benar-benar dipenuhi kostum-kostum fantasi yang gemerlap dan iringan musik yang meriah. Apalagi, Panggung Kehormatan Kedua terletak strategis tepat di depan Dinas Pariwisata, di tengah wilayah RT 05, menjadikan area ini pusat perhatian.

Antusiasme Warga: Menanti di Pinggir Jalan

Sejak bakda Magrib, warga RT 05 Ledoksari sudah mengambil posisi terbaik di pinggir jalan. Semangat untuk mengabadikan momen kirab malam ini sangat tinggi. Anak-anak menjadi kelompok yang paling antusias, rela berdesakan demi melihat langsung karya seni bergerak yang spektakuler.

Namun, antusiasme yang membara ini diuji oleh waktu. Berdasarkan flyer yang beredar, acara seharusnya dimulai pukul 19.00 WIB. Sayangnya, kirab baru mulai bergerak dari panggung utama (depan DPRD) jauh setelah jadwal, sekitar pukul 21.00 WIB. Rombongan kirab baru melewati Panggung Kehormatan Kedua di wilayah RT 05 sekitar pukul 22.00 WIB!

Sebuah Catatan Kritis: Ramah Anak atau Tidak?

Mundurnya jadwal ini memunculkan pertanyaan kritis, mengingat GNC dilaksanakan pada malam hari di hari kerja (Rabu).

Penantian panjang selama berjam-jam tentu menguras energi, terutama bagi penonton anak-anak yang memenuhi pinggir jalan. Mengingat esok harinya adalah hari sekolah, durasi acara yang berlangsung hingga larut malam ini dinilai kurang ramah anak. Padahal, daya tarik utama acara seni visual seperti ini justru banyak menarik perhatian anak-anak dan keluarga.

Pertanyaan mendasar yang mungkin perlu menjadi evaluasi panitia adalah: Siapakah sasaran penonton utama dari Night Carnival yang berlangsung begitu larut di hari kerja? Semangat Ngayomi (melindungi) dan Ngayemi (menenteramkan) yang diusung sebagai tema harusnya juga tercermin dalam manajemen waktu yang berpihak pada kenyamanan dan kesehatan penonton, terutama generasi muda.

Terlepas dari isu waktu, Gunungkidul Night Carnival 2025 sukses menghadirkan pertunjukan seni visual yang luar biasa dan mengobati kerinduan masyarakat akan perayaan budaya. Harapannya, di tahun mendatang, penyelenggaraan dapat mempertimbangkan faktor waktu agar antusiasme tinggi masyarakat, khususnya anak-anak, bisa terfasilitasi dengan lebih baik dan sehat